About

WIKA Pracetak Gedung

WIKA Pracetak Gedung hadir sebagai Total Solution Contractor & Precast Concrete Building Provider yang berfokus pada jasa konstruksi dan industri serta pemasangan komponen pracetak bangunan Gedung. Saat ini, kami telah memproduksi dan memasang komponen pracetak seperti, balok pracetak, kolom pracetak, half-slab / full-slab, Hollow Core Slab (HCS), façade beton pracetak, dan komponen struktur rumah pracetak. Selain itu, kami sedang mengembangkan produk komponen struktur rumah pracetak sederhana dan produk dinding Autoclaved Aerated Concrete (AAC).

Keunggulan produk kami terletak pada metode produksi yang dapat dilakukan tidak hanya di pabrik (stationary plant) tetapi juga di area sekitar proyek (mobile plant). Tambahan pula, kami sudah mempunyai system pemasangan lisensi sambungan antar komponen yang telah mendapat pengakuan dan sertifikasi dari Laboratorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

WIKA Pracetak Gedung terus berfokus untuk melakukan konstruksi gedung pekerjaan dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan produk-produk pracetak yang bermutu tinggi dan mempunyai value harga yang terbaik bagi pelanggan. Kami juga menjunjung tinggi terkait pelaksanaan standar K3 dan nilai keramahan lingkungan.

Our Product & Services

Instalasi Produk & Konstruksi Gedung
Kolom Pracetak
Façade Pracetak
Balok Pracetak
Struktur Rumah Pracetak
Hollow Core Slab (HCS)
Autoclaved Aerated Concrete (AAC)
Half / Full Slab Pracetak
Low-Cost Housing Pracetak

Our Project

Vila Kebun Raya Cibinong Estate
Pipe Rack Pertamina Tanjung Sekong
Facade Pracetak Mandiri University
IKEA Garden City
Kantor Cabang BRI Kanwil Palu-Sulteng
Masjid Bank Indonesia Karawang
Marianna Resort International Samosir
Executive Club House BNI
Universitas PGRI Semarang
Renovasi Hotel Sari Pacific

Media Highlight

Baca Selengkapnya

Wijaya Karya Pracetak Gedung Bidik Kontrak Baru Tembus Rp 654 Miliar di Tahun 2023

Cucu usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yakni PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 654 miliar di sepanjang tahun 2023. Head of Marketing & External Communication WPG Farrys Andriansyah mengatakan, hingga akhir tahun 2023 WPG menargetkan kontrak sebesar Rp 654 miliar dan laba setelah pajak sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tembus Rp 13 miliar. "Target tersebut dibidik dengan mengandalkan proyek-proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bekerja sama dengan induk usaha," kata Farrys dalam media briefing, Jumat (5/5). Farrys menerangkan, pihaknya sedang menyusun rencana strategis dengan induk untuk memaksimalkan fungsi precast atau pracetak untuk proyek-proyek di IKN. Wika Pracetak juga tengah mendukung proyek IKN yang bersinergi dengan induk, kantor, dan beberapa gedung pendidikan serta hunian landed housing dan pipe rack. "Untuk itu, WPG akan memaksimalkan potensi sinergi dengan induk dan tentunya mengembangkan spesialisasi-spesialisasi produk precast baru, terutama sistem on site construction," tutur dia. Farrys menuturkan, hingga kuartal I 2023, total nilai kontrak telah mencapai Rp 56 miliar. Pada 2022, WPG membidik kontrak sebesar Rp 499 miliar yang hanya terealisasi 43% lantaran adanya pergeseran kontrak di tahun 2023. Untuk diketahui, WPG adalah perusahaan patungan (joint venture) yang didirikan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), untuk beton pracetak gedung sekaligus aplikasinya dengan porsi kepemilikan masing-masing 49% saham untuk WEGE dan 51% saham milik WTON. WPG berdiri sejak tahun 2016 dan berfokus pada industri pracetak beton untuk mendukung kemudahan usaha jasa konstruksi dan pengembangan produk komponen gedung lainnya. WPG memiliki empat produk yakni balok pracetak, kolom pracetak, hollow core slab (hcs), dan fasade pracetak. WPG berencana bakal menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2027 mendatang, sesuai rencana jangka panjang perusahaan.  Sumber : https://industri.kontan.co.id/news/wijaya-karya-pracetak-gedung-bidik-kontrak-baru-tembus-rp-654-miliar-di-tahun-2023

Baca Selengkapnya

Wijaya Beton (WTON) Caplok Saham Wika Pracetak

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) baru saja mengambil alih saham PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG) sebesar 2% atau sejumlah 10 juta saham yang semula dimiliki PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE). Proses penandatanganan pembelian saham WPG ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama WTON Kuntjara dan Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita pada Senin (25/7/2022) di Jakarta. Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi R menjelaskan, komposisi pemegang saham WPG pun berubah, yang semula dimiliki WTON sebesar 49% atau sebanyak 245 juta saham menjadi sebesar 51% atau sebanyak 255 juta saham. “Dengan demikian, dari yang semula WPG merupakan perusahaan asosiasi WTON berubah menjadi anak perusahaan WTON,” jelas Yuherni dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022). Dengan semangat sinergi, lanjut dia, aksi korporasi ini ditempuh sebagai tindak lanjut keputusan perusahaan induk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk melakukan klasifikasi dan fokus bisnis anak perusahaan yang ada di lingkungan WIKA Group serta afiliasinya. “Seiring berjalannya waktu, kegiatan usaha WPG menjadi lebih sejalan dengan bisnis WTON. Diharapkan ke depannya, WPG mampu lebih optimal menggarap pasar pracetak gedung dan perumahan,” papar Yuherni. WPG merupakan perusahaan patungan antara WTON dan WEGE yang didirikan sejak tahun 2016. Sesuai namanya, kegiatan bisnis WPG pada saat ini lebih difokuskan pada bidang beton pracetak khusus gedung seperti produksi kolom balok slab precast, facade, dinding beton pracetak, komponen pracetak lainnya, dan komponen rumah pracetak (RWB & RISHA). WPG juga mengerjakan proyek konstruksi gedung seperti rumah pracetak, rusun, hotel, rumah sakit, bangunan pasar, industrial plant, bangunan kantor, pipe rack, dan lainnya. Terdapat banyak kelebihan penggunaan komponen beton pracetak dalam proses pembangunan suatu gedung. Selain kualitas struktur yang lebih terjamin karena adanya kontrol mutu beton di pabrik, waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat. Proses pembangunan gedung pun menjadi lebih ramah lingkungan karena minim limbah dan polusi di lokasi proyek. Sumber : https://investor.id/market-and-corporate/300964/wijaya-beton-wton-caplok-saham-wika-pracetak

Baca Selengkapnya

Announcement of Majority Share Ownership of PT Wijaya Karya Pracetak Gedung

PENGUMUMAN  Guna memenuhi ketentuan Pasal 127 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ("UUPT"), dengan ini PT Wijaya Karya Pracetak Gedung, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Timur ("Perseroan"), mengumumkan kepada para kreditor, karyawan, dan semua pihak yang berkepentingan, bahwa PT Wijaya Karya Seton Tbk berencana akan menjadi pengendali pada Perseroan dan PT Wijaya Karya Seton Tbk akan mempunyai kepemilikan saham mayoritas pada Perseroan dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan ("Pengambilalihan Saham"). 

Baca Selengkapnya

WIKA Pracetak Gedung Raih Penghargaan Teknologi Material Terbaik

PT WIKA Pracetak Gedung (WPG) meraih penghargaan sebagai “Best Building Material Technology Applicator” dalam ajang Indonesia Property & Bank Award XVI dan My Home Award V yang diselenggarakan oleh Indonesia Property & Bank Award XVI dan Indonesia Myhome Award V di Ciputra Artpreuner Theater. Penghargaan diberikan di Gedung Ciputra World 1, Jakarta, Kamis (24/02/2022). Penghargaan diterima secara langsung oleh Direktur Utama WPG Dwi Purnomo dan Sugeng Prayitno selaku Direktur WPG. “Terima kasih atas apresiasi penghargaan ini, turut bangga Wijaya Karya Pracetak Gedung bisa membuktikan komitmennya ditengah sekian banyaknya kompetitor kita bisa terus bersaing dan tumbuh.” Tutur Dwi Purnomo. Sementara itu, salah satu Juri Property & Bank Award XVI dan My Home Award V, Roy HM Sembel menjelaskan pemenang award dipilih dari berbagai seleksi yang sulit. “Sulitnya mengolah data, mengumpulkan kriteria, menentukan pemenangnya, akhirnya terpilihlah para penerima award yang saat ini kita berikan,” jelasnya. “Ada tiga “si” yang menjadi kriteria pemenang award. “Inovasi, kontribusi, dan prestasi, dari ketiga inilah, kami menentukan kriteria pemenang award,” ujar Roy. WPG merupakan anak perusahaan dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang berdiri pada tanggal 23 Desember 2016 dan bergerak dalam industri beton pracetak gedung. Di anak perusahaan ini, WEGE memiliki komposisi saham sebesar 51%, dan sisanya sebesar 49 % dimiliki oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk. Hingga saat ini WPG telah memproduksi produk seperti Hollow Core Slab, Half/Full slab, Balok Pracetak, Kolom Pracetak, Struktural Komponen Rumah Pracetak, dan Fasad Pracetak yang telah diaplikasikan di berbagai proyek seperti; Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, IKEA Garden City, Gedung Parkir Amethyst Kemayoran, Rusun Mahasiswa Universitas PGRI Semarang, Gedung Teknik Universitas Udayana, Vila Kebun Raya Cibinong Estate tahap 1 & 2, Kompleks Ring 1 Tj. Lahong, Rumah & Ruko Kota Podomoro Tenjo, RSGM Kampus Bukit Universitas Udayana, Marianna Hotel Resort Tuktuk Samosir, dan beberapa proyek yang tersebar di Indonesia. sumber : https://wartakota.tribunnews.com/2022/02/25/wika-pracetak-gedung-raih-penghargaan-teknologi-material-terbaik

Baca Selengkapnya

Beton Pracetak, Masa Depan Industri Konstruksi

Di tengah perkembangan infrastruktur, dibutuhkan teknologi material yang bisa diterapkan secara cepat tetapi juga dengan kualitas yang terjaga. Beton pracetak dapat menjadi jawaban atas tantangan pembangunan tersebut. "Indonesia masih kurang penerapan beton pracetaknya. Kita harus bisa buktikan bahwa kita bisa melaksanakan sendiri dan tidak kalah saing," ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali di acara Concrete Show 2017, JIExpo Kemayoran, Jakarta, (13/9/2017). Wilfred mengatakan, beton pracetak merupakan masa depan industri konstruksi. Sebenarnya perkembangannya sudah dimulai sejak awal tahun 1980-an. Namun saat itu, masih ada keraguan apakah beton pracetak bisa menjawab kebutuhan konstruksi.   Pertumbuhannya juga tidak terlalu cepat dibandingkan dengan pertumbuhan konstruksi. Pasalnya, pengadaan beton pracetak perlu investasi yang cukup besar. "Kalau di konstruksi banyak kebutuhannya. Mungkin peralatan bisa sewa dan sebagainya, tetapi harus investasi juga. Kalau dalam 3 tahun peningkatannya kecil," jelas Wilfred. Meski demikian, imbuh dia, bisnis beton pracetak memiliki peluang yang besar. Implementasi terbaru pembangunan infrastruktur dari beton pracetak adalah Simpang Susun Semanggi yang langsung dibuka oleh Presiden Joko Widodo. "Harapan dari pemerintah bahwa ke depan, pada 2020 pracetak sudah memegang peran 30 persen dari pembangunan sekarang," sebut Wilfred.   Sumber : KompasProperti